Explore the east
Day 1
Alhamdulillah sampai Makassar dengan selamat, dengan penerbangan tanpa kendala berarti dan di jemput suami tercinta. Wuaaaah, kangennya beberapa hari gak liat muka yang suka bikin kesel. Begitu keluar bandara, norak deh saya pas ngeliat tol. "Sayang, ini tol? Kita lewat tol? Wah asiiiik". Abisnya semenjak moving out dari jakarta ke Jambi-Palembang-Banjarmasin baru ini nih saya nge tol lagi. Ke jakarta selalu cuma transit doang di CGK, jadi mohon dimaklumi ya temans. 😋
Saya yang kelaparan dan suami yang ternyata juga belum dinner, akhirnya lanjut cari makan. Dan menurut infonya kan ya sop saudara disini cukup terkenal ya, jadi langsung deh cus kita kulineran. Letaknya di jl. Urip sumoharjo (sekitaran kantor gubernur di seberangnya) , harga persisnya saya gak ingat tapi makan dua porsi sop daging+tiga nasi+dua es teh totalnya gak sampe 50ribu. Masih terhitung murah untuk menu daging ya. Dan enak kuahnya seger, dagingnya empuk harga terjangkau. Ini dia penampakannya.
Perut kenyang, mata ngantuk, badan capek sudah kombinasi apik untuk kita bobo cantik ya. Besok lanjut jalan-jalan lagi.
Day 2
Pagi-pagi sudah bangun, dan ternyata di MKS ini cepet banget terangnya dibanding Banjarbaru. Ayo langsung siap-siap, plan hari ini kita ke tanjung bira, bulukumba. Ini juga rencana liburannya di atur sama teman kantornya pak suami. Karena kesininya juga dadakan, jadi saya belum punya plan apa-apa jadi ikut aja deh.
Sarapan paginya cari donat kentang, di sekitaran kantor TRAC ada warung kue yang kalau pak suami ke MKS saya pasti di oleh-olehin donat kentang. Ternyata kue nya beragam ya, ada jalangkote (yang biasanya saya kenal sengan pastel), bakwan, donat kentang aneka toping dan ada satu lagi karena namanya asing jadi saya gak terlalu ingat. Nah, favorit saya jalangkote ini, makannya pakai saos sambal bikinan sendiri dan enak banget, apalagi pas kebenaran masih anget jadi flash back waktu masih di pekanbaru. Harganya juga masih terjangkau ya sekitar 3000-4000.
Ini penampakan jalangkote favorit saya.
Kita lanjut jemput pak driver ke kantor TRAC, and we are ready to go to explore tanjungbira. Horaaaay
Perjalanan ke tanjung bira cukup jauh ya, sekitar 200km kayaknya, dan total waktu perjalanan kami 5-6 jam di tambah berhentu makan dan sholat. Di sepanjang perjalanan saya asik menikmati pemandangan alam yang lagi-lagi beda banget sama kalimantan. Disni hampir tak terlihat lahan rawa atau gambut. Konturnya lebih berbukit-bukit dan ada beberapa yang agak tandus, dan saya menikmatinya.
Oh iya, sebenarnya, sebelum sampai tanjung bira, di sepanjang perjalanan kita sudah banyak ketemu pantai ya, jadi untuk kamu yang cuma mau cari pantai gak mesti ke tanjung bira ya. Tapi kalau kamu mau cari pantai yang berbeda, airnya biru, pasir pantainya putih, mau snorkling atau menyebrang ke pulau penyu, nah tanjung bira lah tujuan yang tepat.
Di sepanjang jalan juga saya melihat banyak pertambangan garam (sebutan yang tepat apa ya). Dab jujur ini juga belum pernah saya liat sebelumnya kecuali di TV. Jujur saya miris sih dengan kenyataan kita impor garam. Disini banyak banget menghasilkan garam, di sepanjang jalan banyak dijual berkarung-karung. Terus kalau kita impor garam, siapa yang beli hasil garam petani kita. Yah, saya sih sekarang masih dalam tahap hanya bisa miris aja sih ya. Nanti kita coba cari solusi terbaiknya ya guys.
Sekian dulu ya tentang perjalanan ke tanjung bira. Tentang tanjung bira lengkap nanti kita bahas di satu cerita full.
Alhamdulillah sampai Makassar dengan selamat, dengan penerbangan tanpa kendala berarti dan di jemput suami tercinta. Wuaaaah, kangennya beberapa hari gak liat muka yang suka bikin kesel. Begitu keluar bandara, norak deh saya pas ngeliat tol. "Sayang, ini tol? Kita lewat tol? Wah asiiiik". Abisnya semenjak moving out dari jakarta ke Jambi-Palembang-Banjarmasin baru ini nih saya nge tol lagi. Ke jakarta selalu cuma transit doang di CGK, jadi mohon dimaklumi ya temans. 😋
Saya yang kelaparan dan suami yang ternyata juga belum dinner, akhirnya lanjut cari makan. Dan menurut infonya kan ya sop saudara disini cukup terkenal ya, jadi langsung deh cus kita kulineran. Letaknya di jl. Urip sumoharjo (sekitaran kantor gubernur di seberangnya) , harga persisnya saya gak ingat tapi makan dua porsi sop daging+tiga nasi+dua es teh totalnya gak sampe 50ribu. Masih terhitung murah untuk menu daging ya. Dan enak kuahnya seger, dagingnya empuk harga terjangkau. Ini dia penampakannya.
Perut kenyang, mata ngantuk, badan capek sudah kombinasi apik untuk kita bobo cantik ya. Besok lanjut jalan-jalan lagi.
Day 2
Pagi-pagi sudah bangun, dan ternyata di MKS ini cepet banget terangnya dibanding Banjarbaru. Ayo langsung siap-siap, plan hari ini kita ke tanjung bira, bulukumba. Ini juga rencana liburannya di atur sama teman kantornya pak suami. Karena kesininya juga dadakan, jadi saya belum punya plan apa-apa jadi ikut aja deh.
Sarapan paginya cari donat kentang, di sekitaran kantor TRAC ada warung kue yang kalau pak suami ke MKS saya pasti di oleh-olehin donat kentang. Ternyata kue nya beragam ya, ada jalangkote (yang biasanya saya kenal sengan pastel), bakwan, donat kentang aneka toping dan ada satu lagi karena namanya asing jadi saya gak terlalu ingat. Nah, favorit saya jalangkote ini, makannya pakai saos sambal bikinan sendiri dan enak banget, apalagi pas kebenaran masih anget jadi flash back waktu masih di pekanbaru. Harganya juga masih terjangkau ya sekitar 3000-4000.
Ini penampakan jalangkote favorit saya.
Kita lanjut jemput pak driver ke kantor TRAC, and we are ready to go to explore tanjungbira. Horaaaay
Perjalanan ke tanjung bira cukup jauh ya, sekitar 200km kayaknya, dan total waktu perjalanan kami 5-6 jam di tambah berhentu makan dan sholat. Di sepanjang perjalanan saya asik menikmati pemandangan alam yang lagi-lagi beda banget sama kalimantan. Disni hampir tak terlihat lahan rawa atau gambut. Konturnya lebih berbukit-bukit dan ada beberapa yang agak tandus, dan saya menikmatinya.
Oh iya, sebenarnya, sebelum sampai tanjung bira, di sepanjang perjalanan kita sudah banyak ketemu pantai ya, jadi untuk kamu yang cuma mau cari pantai gak mesti ke tanjung bira ya. Tapi kalau kamu mau cari pantai yang berbeda, airnya biru, pasir pantainya putih, mau snorkling atau menyebrang ke pulau penyu, nah tanjung bira lah tujuan yang tepat.
Di sepanjang jalan juga saya melihat banyak pertambangan garam (sebutan yang tepat apa ya). Dab jujur ini juga belum pernah saya liat sebelumnya kecuali di TV. Jujur saya miris sih dengan kenyataan kita impor garam. Disini banyak banget menghasilkan garam, di sepanjang jalan banyak dijual berkarung-karung. Terus kalau kita impor garam, siapa yang beli hasil garam petani kita. Yah, saya sih sekarang masih dalam tahap hanya bisa miris aja sih ya. Nanti kita coba cari solusi terbaiknya ya guys.
Sekian dulu ya tentang perjalanan ke tanjung bira. Tentang tanjung bira lengkap nanti kita bahas di satu cerita full.
Komentar
Posting Komentar